FOR YOU, FOR ME
• Jang Geunsuk datang ke kantor Shinhye,, dia masuk ke ruangan gadis itu tapi ruangan itu kosong. Dia pun mencari ke ruangan lain tapi langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan beberapa orang bawahan Shinhye.
"Dia semakin tampan setelah kembali dari Amerika"
"Apa kau sudah nonton film barunya?"
"Mirror?"
"Ya,, aku sudah nonton. Kim Jaehyuk memang sangat tampan"
"Ssstt,, jangan membicarakan orang itu disini. Nanti Sutradara Park bisa mendengarnya" ucap Asisten Go mengingatkan rekan-rekan kerjanya itu.
"Memangnya kenapa?"
"Apa kau lupa antara Sutradara Park dan Kim Jaehyuk?"
"Apa Sutradara Park masih mencintai pria itu?" bisiknya.
"Aku tidak tau sekarang,, yang kutahu dulu dia sangat mencintai pria itu" sahut Asisten Go.
"Aku masih tidak mengerti kenapa hubungan mereka bisa berakhir dan Sutradara Park malah bertunangan dengan Direktur Jang yang playboy itu padahal dia sangat mencintai Kim Jaehyuk. Mereka bahkan sudah bersama sejak masih kuliah dulu" sesalnya.
"Itulah takdir Chebol. Takdir mereka bukan hanya Tuhan yang menentukan tapi juga orang tua. Takdir Chebol tentu harus berpasangan dengan Chebol pula. Kehidupan para Chebol tidak ubahnya dengan hidup di jaman Joseon dulu, dimana kasta seseorang sangat penting" kata Asisten Go.
Jang Geunsuk teringat saat kemarin mereka berada di bioskop, Shinhye memandangi poster film Mirror begitu serius. Mungkin lebih tepatnya Kim Jaehyuk lah yang di lihat gadis itu. Ternyata ada sesuatu antara Shinhye dan Kim Jaehyuk.
Park Shinhye larut dalam lamunannya,, gadis itu tengah berada di atap gedung. Tiba-tiba saja Geunsuk memakaikan jaketnya pada Shinhye, gadis itu pun terkejut melihat Shinhye disana.
"Anginnya terlalu kencang" ucap Geunsuk.
"Mau apa kau datang kemari?" tanya Shinhye.
"Apa yang kau lamunkan?" Geunsuk menjawabnya dengan pertanyaan.
"Disini dingin,, ayo masuk" ajak Shinhye mengalihkan pembicaraan.
Geunsuk menatapnya serius lalu mengikutinya masuk.
Shinhye memberikan secangkir kopi hangat pada Geunsuk.
"Apa kau tidak ke kantor?" tanya Shinhye.
"Ada hal yang ingin kutanyakan padamu" ucap Geunsuk.
"Apa?"
"Jika seandainya aku bukan siapa-siapa dan hanya pria biasa,, akankah kau mencintaiku?" tanya Geunsuk.
Shinhye menatap Geunsuk sejenak. "Dulu aku pernah jatuh cinta pada seseorang,, sangat mencintainya. Tapi dia hanya pria biasa dan keluargaku melakukan segala cara untuk memisahkanku dengannya dan mereka berhasil. Takdir tidak mengijinkanku untuk jatuh cinta pada pria biasa karena aku terlahir sebagai Chebol" jawab Shinhye.
"Kim Jaehyuk,, dia pria itu" ucap Geunsuk.
Park Shinhye terkejut mendengar ucapan Geunsuk. Bagaimana pria ini mengetahuinya?
"Kukira aku adalah cinta pertamamu ternyata itu pria lain,, aku cukup kecewa" lanjut Geunsuk.
"Dari mana kau tau tentang Kim Jaehyuk?" tanya Shinhye.
Geunsuk tersenyum simpul.
Jang Geunsuk memberikan sebuah undangan pada Shinhye.
"Berdandanlah yang cantik,, aku akan menjemputmu besok malam" ucap Geunsuk kemudian pergi.
Jang Geunsuk duduk di bangku yang ada di koridor. Dia termangu seorang diri. Shin Young Ha yang melihatnya pun merasa heran lalu menghampirinya.
"Direktur,," sapa Young Ha membuat Geunsuk kaget karena terlalu fokus pada pikirannya.
"Kenapa Direktur sendirian saja disini?" tanya Young Ha.
"Kau lebih suka jadi cinta pertama atau cinta terakhir?" tanya Geunsuk.
Shin Young Ha tersenyum. "Pria selalu merasa bangga dan bahagia karena menjadi cinta pertama sedangkan wanita selalu merasa bangga dan bahagia jika menjadi cinta terakhir. Ada perbedaan antara pria dan wanita dalam menilai cinta" jawab Young Ha.
"Tapi aku cukup serakah, aku ingin keduanya" cetus Geunsuk.
Shin Young Ha menatap Geunsuk,,
"Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Geunsuk.
"Hmm" angguk Young Ha.
"Ikut aku" Geunsuk langsung menggandeng tangan Youg Ha.
Jang Geunsuk mengajak Young Ha jalan-jalan. Mereka bermain ski,, Geunsuk mengajari gadis itu karena ini pertama kali Young Ha bermain ski. Mereka tampak tertawa gembira.
Mereka juga pergi ke kebun binatang.
"Lihat,, mirip sekali denganmu" Geunsuk menunjuk pinguin.
"Apanya yang mirip?" protes Young Ha.
"Sulit untuk di jelaskan,, yang penting mirip" jawab Geunsuk seenaknya.
Young Ha pun merengut. Membuat Geunsuk tertawa melihatnya.
Mereka juga makan es krim.
"Terima kasih karena Direktur sudah mengajakku jalan-jalan" ucap Young Ha.
"Aku juga berterima kasih padamu karena sudah menemaniku,, aku selalu merasa nyaman di dekatmu" kata Geunsuk tersenyum.
Shin Young Ha termangu melihat senyuman Geunsuk,, dia terpesona dengan pria itu.
"Jangan menatapku terus,, nanti kau bisa jatuh cinta padaku yang tampan ini" kata Geunsuk besar kepala.
Shin Young Ha pun memalingkan wajahnya, menutupi wajahnya yang memerah.
Presdir Cha menatap dingin foto-foto Geunsuk bersama Shin Young Ha yang baru saja di laporkan anak buahnya.
"Tidak tau diri" desis Presdir Cha.
***
Para reporter sibuk mengambil foto Jang Geunsuk dan Park Shinhye yang baru saja memasuki gedung hotel tempat Cri-J Group mengadakan acara. Hari ini peresmian salah satu hotel milik Cri-J Group. Hotel ini sebagai yang terbesar di Korea. Hotel yang begitu mewah. Banyak tamu undangan yang hadir di pesta itu, mulai dari pejabat, kalangan bisnis, dan dari dunia hiburan.
Park Shinhye duduk bersama Jang Geunsuk dan juga Nyonya Jang sementara Tuan Jang tengah berpidato tentang hotelnya ini.
Pidato membosankan itu akhirnya usai,,
Para tamu pun mulai berbaur.
Wajah Shinhye tampak tak terlalu bersemangat di pesta itu.
"Jangan pudarkan senyummu,, banyak mata yang memperhatikanmu" bisik Geunsuk sambil membawa dua gelas wine.
"Membosankan" cetus Shinhye.
"Kau harus terbiasa dengan ini. Disini juga banyak tamu yang datang dari dunia hiburan. Dan kau akan mendapati kejutan" kata Geunsuk tersenyum penuh arti.
Tuan Jang tengah sibuk berbincang-bincang dengan calon besannya, Tuan Park. Begitu pula kedua Nyonya besar. Nyonya Jang lalu memanggil Shinhye dan memperkenalkannya pada relaksi-relaksi bisnisnya.
Park Shinhye terus tersenyum anggun menyapa orang-orang itu. Lalu senyuman itu hilang saat dia melihat sosok Kim Jaehyuk disana.
Mereka menepi dari keramaian.
"Sudah lama,, kau masih tetap cantik" puji Jaehyuk.
"Film mu sukses besar" ucap Shinhye.
"Ya,, tidak sia-sia kerja kerasku selama di Amerika" sahut Jaehyuk.
Shinhye terkekeh pelan. "Tapi kau hanya berhasil satu judul film di holiwood dan toh namamu hanya bersinar di Korea. Tiga tahun disana hanya ini yang bisa kau hasilkan" ejek Shinhye.
"Kau masih marah padaku?" tanya Jaehyuk.
"Kau,,, sungguh mengecewakanku" kata Shinhye.
"Maafkan aku Shinhye,, kau tau alasanku pergi" ucap Jaehyuk penuh penyesalan.
"Tampaknya sedang ada obrolan serius disini" Geunsuk tiba-tiba menghampiri mereka dan merangkul Shinhye.
"Annyeong haseyo Direktur Jang" sapa Kim Jaehyuk.
"Kau mengenalnya, Oppa?" tanya Shinhye pada Jaehyuk.
Mendengar Shinhye memanggil Kim Jaehyuk dengan sebutan 'Oppa' membuat Geunsuk langsung menatapnya dengan mata terbelalak.
"Hmm,, Direktur Jang menjadi sponsor ku membintangi iklan mobil sport" jawab Jaehyuk.
Kali ini berbalik, Shinhye yang menatap Geunsuk dengan mata terbelalak.
"Aku ini seorang bisnis man" cetus Geunsuk.
Saat tengah asyik mengobrol tanpa sengaja Presdir Lee melihat Kim Jaehyuk tengah bersama Shinhye dan Geunsuk.
"Permisi sebentar" ucapnya lembut pada rekannya itu.
Presdir Lee berjalan menghampiri mereka.
"Ternyata kalian disini" tegur Nyonya Park. "Pergilah sapa tamu yang lain" kata Nyonya Jang.
"Nde, eomoni" sahut Geunsuk langsung membawa Shinhye pergi.
Ekor mata Shinhye sempat melirik kebelakang, melihat Ibunya bersama Kim Jaehyuk.
"Jangan mengulang masa lalu" ucap Nyonya Park dingin.
"Direktur Jang,, dia pria yang bertunangan dengan Shinhye?" tanya Kim Jaehyuk.
"Ini bukan rahasia,, seluruh dunia sudah mengetahuinya dan kau harus sadar perbedaan antara kau dan Jang Geunsuk" sahut Presdir Lee tajam kemudian pergi meninggalkan pria itu.
"Kau sengaja menjadi sponsornya kan?" tuding Shinhye pada Geunsuk.
"Hmm" angguk Geunsuk santai.
"Jangan ganggu dia" kata Shinhye mengingatkan.
Jang Geunsuk menarik pinggang Shinhye hingga mendekat padanya. "Jangan pedulikan pria lain di depanku atau pun membicarakannya" kata Geunsuk tajam.
"Kau merencanakan sesuatu padanya?" tanya Shinhye.
"Apa kau tidak dengar apa yang baru saja kuucapkan?" Geunsuk balik bertanya.
Geunsuk mengendurkan pelukannya. "Masa lalumu itu,, lupakan!!" perintah Geunsuk dengan wajah serius.
Saat tengah berbicara serius dengan Shinhye itu tiba-tiba saja pandangan Geunsuk terpanah pada sosok yang di kenalnya, Shin Young Ha. Gadis itu jadi pelayan di sana. Shinhye pun ikut menoleh pada arah pandang Geunsuk.
"Young Ha,, apa yang kau lakukan disini?" tanya Geunsuk.
"Bekerja" jawab gadis itu.
"Apa ibuku yang menyuruhmu jadi pelayan disini?" tanya Geunsuk.
Gadis itu hanya mengangguk.
"Bukankah dia memang pelayan di perusahaanmu? Lalu kenapa kau harus terkejut seperti itu melihatnya disini sebagai pelayan. Di perusahaan atau pun hotel toh sama saja,, pelayan Cri-J Grup" ketus Shinhye.
"Ikut aku" Geunsuk menarik tangan Young Ha dan mengabaikan Shinhye begitu saja. Shinhye menatap mereka kesal.
Jang Geunsuk membawa Young Ha ke salah satu ruangan.
"Kenapa kau harus datang kemari?" tanya Geunsuk kesal.
"Sudah saya katakan,, saya sedang bekerja. Saya harus kembali ke sana" kata Young Ha hendak berjalan keluar.
"Siapa yang mengijinkanmu pergi?!" Geunsuk menahan tangan Young Ha.
"Direktur.."
"Jangan kembali kesana,, aku sangat mengenal ibuku. Dia pasti hanya akan mempermalukanmu" kata Geunsuk.
Shin Young Ha menangis tertunduk.
Jang Geunsuk mengantarkan gadis itu pulang. Mereka masih berada di dalam mobil. Masih saling berdiam diri.
Geunsuk melirik Young Ha yang masih tertunduk sedih.
"Maaf,, aku menimbulkan masalah untukmu" ucap Geunsuk.
Terdengar isak tangis dari gadis itu. Geunsuk pun menariknya dalam pelukannya dan mencoba menenangkan gadis itu.
Setelah mengantarkan Young Ha, Geunsuk kembali ke hotel tempat acara itu berlangsung. Saat pintu lift terbuka, Park Shinhye. Shinhye mengabaikan Geunsuk seolah tak melihat pria itu dan masuk kedalam lift. Geunsuk lalu ikut masuk kembali ke lift.
"Kau mau kemana?" tanya Geunsuk.
Shinhye hanya diam tak menjawab.
"Kau marah padaku?" tanya Geunsuk lagi tapi gadis itu masih saja diam.
"Park Shinhye,, aku sedang bicara denganmu!!" kesal Geunsuk dengan suara tinggi memegang lengan Shinhye.
Lift sampai ke lantai dasar dan pintu lift itu terbuka. Shinhye menyentakkan tangan Geunsuk kemudian keluar. Geunsuk pun segera menyusulnya.
"Kenapa kau tidak bicara apa pun?" tanya Geunsuk menahan Shinhye.
Mereka terdiam karena sosok Kim Jaehyuk muncul disana.
"Apa ada masalah?" tanya Jaehyuk.
"Bukan urusanmu" ketus Geunsuk.
Tiba-tiba saja Reporter Kim muncul disana.
"Sepertinya ada yang terjadi disini" katanya sambil terkekeh.
Ketiga orang itu langsung memasang wajah kesal.
"Direktur Jang, Sutradara Park dan Aktor, Kim Jaehyuk.. Sebenarnya sudah lama ada sebuah pertanyaan yang terus menempel di benakku. Ada hubungan apa antara Sutradara Park dan Kim Jaehyuk?" tanya Reporter Kim menyelidik.
"Apa maksudmu, aku sama sekali tak mengerti" sanggah Shinhye.
"Kau pasti mengerti maksud pertanyaanku" sahutnya tersenyum simpul.
"Sepertinya sudah ada kesalahpahaman disini,, maaf tapi kami harus pergi. Kami punya acara sendiri berdua" cetus Geunsuk merangkul mesra Shinhye dan membawanya pergi. Shinhye hanya diam tak membantah.
Kim Jaehyuk dan Reporter Kim menatap kepergian mereka.
"Aku pasti akan temukan itu" ucap Reporter Kim pada Jaehyuk.
"Sebaiknya simpan rasa penasaranmu itu" sahut Jaehyuk datar.
Jang Geunsuk membawa Shinhye pergi dengan mobilnya.
"Berhenti" Shinhye tiba-tiba minta Geunsuk menghentikan mobilnya.
"Kita sedang di tengah jalan" jawab Geunsuk.
"Aku bilang berhenti!! Kalau tidak aku akan lompat" ancam Shinhye.
Geunsuk langsung mengunci otomatis mobilnya.
"Kau tidak akan bisa keluar dari mobil ini sebelum aku ijinkan" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan.
Park Shinhye mendengus kesal.
"Kau marah karena aku pergi bersama Young Ha? Kau cemburu padanya?" tanya Geunsuk sedikit melirik Shinhye.
"Sepertinya ibumu dan ibuku tidak jauh berbeda" ucap Shinhye.
"Apa kau masih menyukai Kim Jaehyuk?" tanya Geunsuk.
Shinhye tak menjawab,, dia hanya menatap jauh ke depan.
***
Park Shinhye mendapat pekerjaan baru lagi. Kali ini dia akan menyutradarai film dan ternyata aktor utamanya adalah Kim Jaehyuk.
"Kau yang memintaku bergabung dalam film ini?" tanya Jaehyuk.
"Percaya diri sekali kau,," sahut Shinhye terkekeh.
"Lalu?"
"Tidak ada hubungannya denganku,, bukankah Oppa menjalani casting untuk peran ini?" tanya Shinhye. "Kita bersikap profesional saja" lanjut Shinhye.
Produser Lee tampak tertunduk takut di ruangannya,, Presdir Lee tengah berada disana. Wanita setengah baya itu tampak sangat marah.
"Noona,, tidak ada konspirasi disini. Percayalah" ucap Produser Lee.
"Lalu kenapa Kim Jaehyuk?" tanya Presdir Lee dengan mata melotot tapi tetap tenang. Intimidasi sungguh terasa di ruangan itu.
Park Shinhye masuk ke dalam ruangan itu.
"Shinhye,, bagus kau sudah datang. Katakan pada ibumu apa yang sebenarnya terjadi" titah Produser Lee.
"Sebenarnya apa yang ibu lakukan disini?" tanya Shinhye.
"Kalian berkomplot dibelakangku kan?" tuding Presdir Lee.
"Apa maksud ibu? Aku sungguh tidak mengerti" ucap Shinhye.
"Kau pikir aku tidak tau Kim Jaehyuk akan bermain di film mu" ucap Presdir Lee tajam.
"Lalu apa masalahnya? Dia seorang aktor dan aku sutradara" sahut Shinhye tetap bersikap tenang.
Tiba-tiba Presdir Lee membanting vas bunga yang ada di meja itu kelantai membuat Produser Lee terkejut sedangkan Shinhye tetap tenang.
"Apa kau sengaja ingin mengulang kisah cintamu yang dulu bersamanya? Ingat Shinhye,, kau sudah bertunangan dengan Jang Geunsuk dan aku tidak ingin Kim Jaehyuk menjadi duri dalam daging. Apa kau ingin aku menyingkirkannya lagi?" tanya Presdir Lee bernada ancaman.
"Bisakah,, ibu tidak lagi campuri urusanku?" tanya Shinhye terbata.
"Jika kau bisa hapus darahku yang mengalir dalam tubuhmu maka aku akan berhenti mencampuri urusanmu tapi jika kau tidak bisa,, jangan harap aku akan melepaskanmu begitu saja" jawab Presdir Lee tajam.
"Noona" tegur Produser Lee.
"Tutup mulutmu!! Aku membuatmu menjadi seorang Produser dan terus bekerja sama dengan putriku agar kau bisa mengontrolnya tapi kau malah mengkhianatiku.. Kau biarkan benalu itu mendekat" tuding Presdir Lee pada adiknya itu.
"Kenapa ibu terus saja merasa Kim Jaehyuk sebagai ancaman? Kami sudah turuti keinginan ibu untuk berpisah,, aku pun juga menuruti keinginan ibu untuk bertunangan dengan Jang Geunsuk. Aku selalu menuruti keinginan ibu" ucap Shinhye menangis.
"Dan kau juga membuatku kecewa dengan jatuh cinta pada pria seperti Kim Jaehyuk" balas Nyonya Park.
"Apa yang salah dengannya?" tanya Shinhye.
"Salahnya karena tidak sederajat dengan kita" jawab Nyonya Park.
Shinhye sungguh mengerti maksud ucapan ibunya itu. Nyonya Park memang tidak pernah menyukai orang-orang dari kalangan biasa meski pun kini orang itu telah sukses. Kasta sangat penting baginya. Dan kasta rendah hanya sampah dimatanya.
Kasta seseorang tidak akan pernah berubah meski pun sudah lahir kembali. Itulah yang diyakininya.
Kim Jaehyuk kini telah menjadi aktor terkenal dan bergelimpangan harta tapi bagi Presdir Lee tak ada yang berubah. Pria itu tetap lahir dari keluarga biasa dan sewaktu-waktu takdir bisa mengembalikannya ke tempat semula. Berbeda dengan Chebol. Rezim mungkin bisa berganti tapi Chebol tetaplah Chebol.
"Aku akan berbicara dengan keluarga Jang untuk mempercepat pernikahan kalian" ucap Nyonya Park.
"Bu,, ini hidupku. Aku yang akan menjalaninya dan aku belum siap untuk menikah" bantah Shinhye.
"Usiamu sudah cukup pantas untuk menikah" Nyonya Park mengambil tasnya dan memakai kaca mata hitamnya lalu pergi dari tempat itu.
Shinhye hendak menyusul ibunya tapi Produser Lee segera menahannya.
"Apa kau ingin di telannya?" tanya Produser Lee.
Shinhye hanya bisa tertunduk sedih.
"Apa sebaiknya kita cari aktor lain saja?" pikir Produser Lee.
"Tidak paman,, Kim Jaehyuk harus tetap memerankannya" tegas Shinhye.
"Tapi ibumu tidak suka,, Shinhye,, bagaimana pun dana yang digunakan untuk film ini berasal darinya" kata Produser Lee.
"Karena itu paman jangan hanya mengandalkan ibuku saja" protes Shinhye. "Aku akan urus masalah ini" lanjut Shinhye.
Park Shinhye berada di ruang kerja Geunsuk. Geunsuk memandangi gadis itu lekat-lekat.
"Sudah 30 menit kau disini tapi kau hanya diam. Apa kau datang hanya untuk memandangi wajahku?" tanya Geunsuk penuh percaya diri.
"Aku,, ingin minta bantuan padamu" ucap Shinhye.
Geunsuk mengerutkan keningnya.. Tidak biasanya gadis ini meminta bantuan padanya.
"Bantuan apa?" tanya Geunsuk.
"Tolong kau menjadi sponsor film baru yang akan kusutradarai" jawab Shinhye.
"Bukankah Produser Lee yang biasanya mendanai semua pembiayaan?" tanya Geunsuk heran.
"Sebenarnya uang yang di pakai pamanku semuanya milik ibuku,, dia hanya menyandang nama Produser dengan ibuku di belakangnya. Tapi kali ini ibuku membatalkan seluruh dana. Syuting sudah berjalan setengahnya,, aku tidak mungkin membatalkan film ini. Hanya kau yang bisa kumintai tolong sekarang" kata Shinhye.
Jang Geunsuk menatap curiga. "Pasti ada alasannya sampai ibumu membatalkan dana untuk film itu, kenapa?" tanya Geunsuk menyelidik.
"Bisakah kau tidak bertanya" kata Shinhye malas.
"Aku harus tau alasannya dengan jelas" tegas Geunsuk.
"Kim Jaehyuk adalah pemeran utama dalam film ini" kata Shinhye.
Jang Geunsuk terdiam mendengar nama itu di sebut.
"Kenapa kau pikir aku mau menolongmu? Menolong karier sainganku itu" kata Geunsuk serius.
"Geunsuk,, tolong kita bersikap profesional saja" pinta Shinhye.
"Sepertinya pria itu masih sangat berarti untukmu sampai kau sangat berusaha seperti ini,, lagi pula kenapa kau harus berkerja sama dengan pria itu? Apa tidak ada aktor lain selain dia?" tanya Geunsuk terdengar kesal.
Shinhye hanya diam menatapnya.
"Ibumu bertemu dengan ibuku dan dia ingin pernikahan kita di percepat. Aku akan menjadi sponsor film itu asalkan kau setuju pada usulan ibumu itu" tegas Geunsuk.
"Playboy sepertimu sungguh ingin menikah?" tanya Shinhye.
"Aku memang mengencani banyak wanita,, tapi aku perlu seorang wanita yang bisa kulihat setiap hari di rumah" sahut Geunsuk.
"Aku pasti akan menikah denganmu,, tapi tolong beri aku waktu untuk itu. Aku juga akan mempersiapkan diri" kata Shinhye.
"Baik,, aku beri kau waktu untuk mempersiapkan diri selama 6 bulan dan 6 bulan kemudian siap tidak siap kau sudah harus menjadi istriku" kata Geunsuk.
"6 bulan? Tapi itu terlalu cepat" ucap Shinhye.
"Tidak lebih cepat dari rencana ibumu yang ingin kita menikah minggu depan. Pilihlah denganmu" jawab Geunsuk tenang.
"Baiklah,, 6 bulan.. Dan kau selesaikan semua masalah ini" kata Shinhye akhirnya.
"Kau tenang saja,, kau selesaikan saja syuting itu" sahut Geunsuk.
"Terima kasih" ucap Shinhye.
"Tidak usah berterima kasih karena semua ini tidak gratis" ucap Geunsuk.
***
Park Shinhye kembali meneruskan syuting.
Jang Geunsuk datang ke lokasi syuting itu.
"Mau apa kau kemari?" tanya Shinhye.
"Tidak mungkin kubiarkan begitu saja kau bersama mantan kekasihmu itu" jawab Geunsuk enteng.
Shinhye memutar bola matanya.
"Cut!!" seru Shinhye.
Kim Jaehyuk berjalan mendekat untuk melihat hasil syuting. Dia pun berbincang-bincang dengan Shinhye mengenai syuting itu.
Geunsuk merasa risih melihatnya,, dia pun menghampiri mereka dan langsung menyelinap ditengah-tengah antara Shinhye dan Jaehyuk.
"Bukankah saatnya istirahat?" tanya Geunsuk dengan wajah polos.
Shinhye meliriknya kesal.
"Aku lapar,, ayo kita makan" Geunsuk langsung menarik tangan Shinhye pergi dari sana.
Park Shinhye hanya diam memandangi Geunsuk yang tampak lahap menyantap makanannya.
"Kenapa kau repot-repot datang ke lokasi syuting? Kau seperti pengangguran" cetus Shinhye.
"Kenapa memangnya? Apa kau merasa terganggu karena tidak bisa berduaan dengan Kim Jaehyuk?" sindir Geunsuk.
"Lanjutkan saja makanmu" kata Shinhye.
Park Shinhye baru saja pulang ke rumahnya,,
"Kau memperalat Jang Geunsuk,, bukankah tunanganmu itu berguna juga untukmu" sindri Presdri Lee sambil menyeduh tehnya dengan tenang.
"Ibu jangan usik Kim Jaehyuk lagi" kata Shinhye bernada peringatan.
"Kau terlalu peduli pada pria yang sudah mencampakanmu" ucap Ibunya.
"Dia melakukan itu karena desakan ibu,, dia juga sangat menderita. Jadi kumohon jangan mengganggunya lagi" pinta Shinhye.
"Selama dia tidak menjadi benalu,, aku akan anggap dia tak ada" sahut Nyonya Park.
Shin Young Ha tertunduk menahan tangis saat Presdir Cha melemparinya dengan amplop.
"Ambil uang itu dan jauhi putraku" tegas Nyonya Jang.
"Presdir.."
"Aku tidak ingin lagi melihat kau berada di dekat putraku dan aku tidak ingin melihatmu masih menginjakkan kaki di perusahaan ini. Menghilanglah dari hadapanku selagi aku masih bicara baik-baik,, jangan buat aku melakukan sesuatu yang bahkan kau tak bisa bayangkan" kata Nyonya Jang tajam.
Sudah beberapa hari ini Geunsuk tak melihat Shin Young Ha di kantor. Geunsuk mencari gadis itu ke ruang tempat para pelayan.
"Apa kalian lihat Shin Young Ha?" tanya Geunsuk.
"Dia sudah tidak bekerja disini lagi Direktur" jawab mereka.
Jang Geunsuk segera pergi ke ruang Presdir,, dia langsung menyelonong masuk. Saat itu Presdir Cha sedang membahas beberapa laporan hasil kerja bersama beberapa staf.
"Kalian keluarlah dulu" titah Nyonya Jang.
"Baik Presdir"
"Apa lagi yang ibu lakukan pada Shin Young Ha?" tanya Geunsuk setelah para staf itu pergi.
"Maksudmu gadis pelayan itu?"
"Shin Young Ha itu namanya" tegas Geunsuk.
"Aku tidak perlu tau nama gadis itu" sahut Presdir Cha. "Kau sudah mencoreng wajahmu sendiri dengan mencari gadis itu keruang pelayan!! Kau pikir aku akan biarkan sampah busuk itu terus menyebarkan baunya?" sinis Nyonya Jang.
"Ibu tidak bisa seenaknya pecat dia. Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Dia tidak salah apa-apa,, aku lah yang mendekatinya" terang Geunsuk.
"Salahmu berbuat seperti itu" tuding Ibunya.
"Karena hanya dia satu-satunya orang yang bisa membuatku nyaman" tegas Geunsuk.
"Nyamankan dirimu pada Park Shinhye,, bukan gadis lain" tekan Nyonya Jang.
"BU..."
"Keluar,, pekerjaanku masih banyak dari pada sekedar membahas sampah busuk itu" usir Nyonya Jang.
Jang Geunsuk pun keluar dari ruangan ibunya itu. Dia pergi ke tempat tinggal Young Ha. Gadis itu tengah menjemur pakaian. Saat melihat Geunsuk, dia segera ingin melarikan diri masuk ke dalam rumah tapi Geunsuk langsung mencegahnya.
"Kenapa kau lari?" tanya Geunsuk.
"Tolong jangan temui saya lagi. Ini sungguh melelahkan" ucapnya.
"Young Ha,, aku tidak bisa jika tidak bertemu denganmu" kata Geunsuk.
"Direktur,, saya tidak ingin mempunya masalah lagi dengan Presdir" jelas Young Ha.
"Aku akan melindungimu dari ibuku" tegas Geunsuk. "Tetaplah disampingku" pintanya lembut memeluk gadis itu.
Park Shinhye tengah fokus pada layar kameranya,, ini adalah scene terakhir film. Dan di akhir adalah adegan ciuman antara Kim Jaehyuk dan lawan mainnya.
Semua bertepuk tangan ketika Shinhye menyerukan kata 'CUT' itu akhirnya kerja mereka telah sampai pada akhir.
Shinhye langsung bangkit meninggalkan tempat itu.
Park Shinhye berdiri seorang diri di beranda,, menikmati angin menerpa wajahnya.
"Terima kasih banyak" ucap Kim Jaehyuk yang sudah berdiri di samping Shinhye.
Shinhye meliriknya sekilas.
"3 tahun tidak pernah sedetik pun aku hidup tanpa rasa bersalah terhadapmu. Aku sungguh merasa bersalah karena sudah meninggalkanmu. Tapi percayalah,, aku pergi bukan karena aku tak mencintaimu. Kau adalah satu-satunya gadis yang bisa menyentuh hatiku" ucap Kim Jaehyuk penuh sesal.
Park Shinhye hanya tertunduk sedih.
"Apa tau aku tidak seharunya menanyakan hal ini dan aku tak pantas bertanya,, tapi aku sungguh ingin tau.. Apa.. Kau masih mencintaiku?" tanya Jaehyuk.
Shinhye menghela napas sejenak. "Seandainya Oppa tidak pernah pergi meninggalkanku,, andai saja Oppa memperjuangkan hubungan kita,, Andai saja Oppa terus menggenggam tanganku apa pun yang terjadi,, andai saja.. Aku pasti akan terus mencintaimu dan aku rela melepaskan segalanya asalkan aku tetap bersamamu. Tapi Oppa mencampakkanku,, kau terlalu takut pada Ibuku.. Oppa lebih mencintai kariermu dari pada aku,, fakta kau lebih memilih untuk mendapat biaya sekolah ke luar negri dari pada mempertahankanku itu sungguh menyakitkan" ucap Shinhye tanpa sadar meneteskan air mata.
"Aku terlalu takut untuk melawan Jewel Grup. Aku terlalu takut untuk hancur dan aku lebih takut lagi melihatmu hancur bersamaku" sahut Jaehyuk.
Jang Geunsuk ternyata mendengar percakapan mereka,, dia datang untuk menjemput gadis itu dan tanpa sengaja melihat Shinhye yang tampaknya tengah berbicara serius dengan Jaehyuk.
"Aku mendengar berita pertunanganmu dan Jang Geunsuk setahun setelah aku pergi. Dia pria yang sesuai harapan keluargamu karena latar belakang keluarga kalian yang tak jauh beda. Tapi aku banyak mendengar rumor tentang Geunsuk yang seorang playboy. Aku tidak ingin dia menyakitimu" ucap Jaehyuk.
"Tidak perlu repot-repot memikirkanku. Disakiti oleh pria,, bukan hal baru untukku hanya cara kalian saja yang berbeda" cetus Shinhye.
"Kuharap kau bisa hidup bahagia" ucap Jaehyuk tulus.
Kim Jaehyuk mengecup kening Shinhye lembut lalu tersenyum pada gadis itu dan kemudian pergi.
Shinhye berjongkok terdiam,, gadis itu memegang keningnya yang tadi di kecup Jaehyuk, dia menangis dalam diam.
Tiba-tiba Geunsuk memakaikan jaketnya pada Shinhye.
"Kenapa kau suka sekali di tempat dingin seperti ini" kata Geunsuk tanpa melihat wajah Shinhye.
"Kapan aku datang?" tanya Shinhye tercengang melihat Geunsuk.
"Ayo kita pergi dari sini" ajak Geunsuk tanpa menjawab pertanyaan Shinhye.
Selama perjalanan Geunsuk sama sekali tak bicara apa pun. Dia terus berdiam diri,, Shinhye beberapa kali meliriknya.
***
Park Yoo Jung tengah berada di sebuah makam. Dia memandang makam itu penuh duka. Shin Yang nama yang tertera pada makan. Pria paruh baya itu larut dalam pikirannya sendiri.
Tak lama kemudian pria itu berjalan pergi.
Shin Young Ha datang kemakam itu,, dilihatnya sebuah karangan bunga yang indah ada di atas makam itu. Dia pun melihat kesekeliling. Tampaklah olehnya pria itu, Park Yoo Jung.
Shin Young Ha segera berlari mengejar pria itu.
"Permisi Tuan" ucap Young Ha saat pria itu baru saja hendak membuka pintu mobil.
Pria itu menoleh padanya.
"Apa tuan mengenal Shin Yang?" tanya Young Ha.
"Kau...???"
"Apa anda pria itu? Ayahku?" tanya Shin Young Ha dengan mata berkaca-kaca.
To Be Continued.....................
Chapter 3# Chapter 5#
//go.ad2up.com/afu.php?id=526792
• Jang Geunsuk datang ke kantor Shinhye,, dia masuk ke ruangan gadis itu tapi ruangan itu kosong. Dia pun mencari ke ruangan lain tapi langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan beberapa orang bawahan Shinhye.
"Dia semakin tampan setelah kembali dari Amerika"
"Apa kau sudah nonton film barunya?"
"Mirror?"
"Ya,, aku sudah nonton. Kim Jaehyuk memang sangat tampan"
"Ssstt,, jangan membicarakan orang itu disini. Nanti Sutradara Park bisa mendengarnya" ucap Asisten Go mengingatkan rekan-rekan kerjanya itu.
"Memangnya kenapa?"
"Apa kau lupa antara Sutradara Park dan Kim Jaehyuk?"
"Apa Sutradara Park masih mencintai pria itu?" bisiknya.
"Aku tidak tau sekarang,, yang kutahu dulu dia sangat mencintai pria itu" sahut Asisten Go.
"Aku masih tidak mengerti kenapa hubungan mereka bisa berakhir dan Sutradara Park malah bertunangan dengan Direktur Jang yang playboy itu padahal dia sangat mencintai Kim Jaehyuk. Mereka bahkan sudah bersama sejak masih kuliah dulu" sesalnya.
"Itulah takdir Chebol. Takdir mereka bukan hanya Tuhan yang menentukan tapi juga orang tua. Takdir Chebol tentu harus berpasangan dengan Chebol pula. Kehidupan para Chebol tidak ubahnya dengan hidup di jaman Joseon dulu, dimana kasta seseorang sangat penting" kata Asisten Go.
Jang Geunsuk teringat saat kemarin mereka berada di bioskop, Shinhye memandangi poster film Mirror begitu serius. Mungkin lebih tepatnya Kim Jaehyuk lah yang di lihat gadis itu. Ternyata ada sesuatu antara Shinhye dan Kim Jaehyuk.
Park Shinhye larut dalam lamunannya,, gadis itu tengah berada di atap gedung. Tiba-tiba saja Geunsuk memakaikan jaketnya pada Shinhye, gadis itu pun terkejut melihat Shinhye disana.
"Anginnya terlalu kencang" ucap Geunsuk.
"Mau apa kau datang kemari?" tanya Shinhye.
"Apa yang kau lamunkan?" Geunsuk menjawabnya dengan pertanyaan.
"Disini dingin,, ayo masuk" ajak Shinhye mengalihkan pembicaraan.
Geunsuk menatapnya serius lalu mengikutinya masuk.
Shinhye memberikan secangkir kopi hangat pada Geunsuk.
"Apa kau tidak ke kantor?" tanya Shinhye.
"Ada hal yang ingin kutanyakan padamu" ucap Geunsuk.
"Apa?"
"Jika seandainya aku bukan siapa-siapa dan hanya pria biasa,, akankah kau mencintaiku?" tanya Geunsuk.
Shinhye menatap Geunsuk sejenak. "Dulu aku pernah jatuh cinta pada seseorang,, sangat mencintainya. Tapi dia hanya pria biasa dan keluargaku melakukan segala cara untuk memisahkanku dengannya dan mereka berhasil. Takdir tidak mengijinkanku untuk jatuh cinta pada pria biasa karena aku terlahir sebagai Chebol" jawab Shinhye.
"Kim Jaehyuk,, dia pria itu" ucap Geunsuk.
Park Shinhye terkejut mendengar ucapan Geunsuk. Bagaimana pria ini mengetahuinya?
"Kukira aku adalah cinta pertamamu ternyata itu pria lain,, aku cukup kecewa" lanjut Geunsuk.
"Dari mana kau tau tentang Kim Jaehyuk?" tanya Shinhye.
Geunsuk tersenyum simpul.
Jang Geunsuk memberikan sebuah undangan pada Shinhye.
"Berdandanlah yang cantik,, aku akan menjemputmu besok malam" ucap Geunsuk kemudian pergi.
Jang Geunsuk duduk di bangku yang ada di koridor. Dia termangu seorang diri. Shin Young Ha yang melihatnya pun merasa heran lalu menghampirinya.
"Direktur,," sapa Young Ha membuat Geunsuk kaget karena terlalu fokus pada pikirannya.
"Kenapa Direktur sendirian saja disini?" tanya Young Ha.
"Kau lebih suka jadi cinta pertama atau cinta terakhir?" tanya Geunsuk.
Shin Young Ha tersenyum. "Pria selalu merasa bangga dan bahagia karena menjadi cinta pertama sedangkan wanita selalu merasa bangga dan bahagia jika menjadi cinta terakhir. Ada perbedaan antara pria dan wanita dalam menilai cinta" jawab Young Ha.
"Tapi aku cukup serakah, aku ingin keduanya" cetus Geunsuk.
Shin Young Ha menatap Geunsuk,,
"Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Geunsuk.
"Hmm" angguk Young Ha.
"Ikut aku" Geunsuk langsung menggandeng tangan Youg Ha.
Jang Geunsuk mengajak Young Ha jalan-jalan. Mereka bermain ski,, Geunsuk mengajari gadis itu karena ini pertama kali Young Ha bermain ski. Mereka tampak tertawa gembira.
Mereka juga pergi ke kebun binatang.
"Lihat,, mirip sekali denganmu" Geunsuk menunjuk pinguin.
"Apanya yang mirip?" protes Young Ha.
"Sulit untuk di jelaskan,, yang penting mirip" jawab Geunsuk seenaknya.
Young Ha pun merengut. Membuat Geunsuk tertawa melihatnya.
Mereka juga makan es krim.
"Terima kasih karena Direktur sudah mengajakku jalan-jalan" ucap Young Ha.
"Aku juga berterima kasih padamu karena sudah menemaniku,, aku selalu merasa nyaman di dekatmu" kata Geunsuk tersenyum.
Shin Young Ha termangu melihat senyuman Geunsuk,, dia terpesona dengan pria itu.
"Jangan menatapku terus,, nanti kau bisa jatuh cinta padaku yang tampan ini" kata Geunsuk besar kepala.
Shin Young Ha pun memalingkan wajahnya, menutupi wajahnya yang memerah.
Presdir Cha menatap dingin foto-foto Geunsuk bersama Shin Young Ha yang baru saja di laporkan anak buahnya.
"Tidak tau diri" desis Presdir Cha.
***
Para reporter sibuk mengambil foto Jang Geunsuk dan Park Shinhye yang baru saja memasuki gedung hotel tempat Cri-J Group mengadakan acara. Hari ini peresmian salah satu hotel milik Cri-J Group. Hotel ini sebagai yang terbesar di Korea. Hotel yang begitu mewah. Banyak tamu undangan yang hadir di pesta itu, mulai dari pejabat, kalangan bisnis, dan dari dunia hiburan.
Park Shinhye duduk bersama Jang Geunsuk dan juga Nyonya Jang sementara Tuan Jang tengah berpidato tentang hotelnya ini.
Pidato membosankan itu akhirnya usai,,
Para tamu pun mulai berbaur.
Wajah Shinhye tampak tak terlalu bersemangat di pesta itu.
"Jangan pudarkan senyummu,, banyak mata yang memperhatikanmu" bisik Geunsuk sambil membawa dua gelas wine.
"Membosankan" cetus Shinhye.
"Kau harus terbiasa dengan ini. Disini juga banyak tamu yang datang dari dunia hiburan. Dan kau akan mendapati kejutan" kata Geunsuk tersenyum penuh arti.
Tuan Jang tengah sibuk berbincang-bincang dengan calon besannya, Tuan Park. Begitu pula kedua Nyonya besar. Nyonya Jang lalu memanggil Shinhye dan memperkenalkannya pada relaksi-relaksi bisnisnya.
Park Shinhye terus tersenyum anggun menyapa orang-orang itu. Lalu senyuman itu hilang saat dia melihat sosok Kim Jaehyuk disana.
Mereka menepi dari keramaian.
"Sudah lama,, kau masih tetap cantik" puji Jaehyuk.
"Film mu sukses besar" ucap Shinhye.
"Ya,, tidak sia-sia kerja kerasku selama di Amerika" sahut Jaehyuk.
Shinhye terkekeh pelan. "Tapi kau hanya berhasil satu judul film di holiwood dan toh namamu hanya bersinar di Korea. Tiga tahun disana hanya ini yang bisa kau hasilkan" ejek Shinhye.
"Kau masih marah padaku?" tanya Jaehyuk.
"Kau,,, sungguh mengecewakanku" kata Shinhye.
"Maafkan aku Shinhye,, kau tau alasanku pergi" ucap Jaehyuk penuh penyesalan.
"Tampaknya sedang ada obrolan serius disini" Geunsuk tiba-tiba menghampiri mereka dan merangkul Shinhye.
"Annyeong haseyo Direktur Jang" sapa Kim Jaehyuk.
"Kau mengenalnya, Oppa?" tanya Shinhye pada Jaehyuk.
Mendengar Shinhye memanggil Kim Jaehyuk dengan sebutan 'Oppa' membuat Geunsuk langsung menatapnya dengan mata terbelalak.
"Hmm,, Direktur Jang menjadi sponsor ku membintangi iklan mobil sport" jawab Jaehyuk.
Kali ini berbalik, Shinhye yang menatap Geunsuk dengan mata terbelalak.
"Aku ini seorang bisnis man" cetus Geunsuk.
Saat tengah asyik mengobrol tanpa sengaja Presdir Lee melihat Kim Jaehyuk tengah bersama Shinhye dan Geunsuk.
"Permisi sebentar" ucapnya lembut pada rekannya itu.
Presdir Lee berjalan menghampiri mereka.
"Ternyata kalian disini" tegur Nyonya Park. "Pergilah sapa tamu yang lain" kata Nyonya Jang.
"Nde, eomoni" sahut Geunsuk langsung membawa Shinhye pergi.
Ekor mata Shinhye sempat melirik kebelakang, melihat Ibunya bersama Kim Jaehyuk.
"Jangan mengulang masa lalu" ucap Nyonya Park dingin.
"Direktur Jang,, dia pria yang bertunangan dengan Shinhye?" tanya Kim Jaehyuk.
"Ini bukan rahasia,, seluruh dunia sudah mengetahuinya dan kau harus sadar perbedaan antara kau dan Jang Geunsuk" sahut Presdir Lee tajam kemudian pergi meninggalkan pria itu.
"Kau sengaja menjadi sponsornya kan?" tuding Shinhye pada Geunsuk.
"Hmm" angguk Geunsuk santai.
"Jangan ganggu dia" kata Shinhye mengingatkan.
Jang Geunsuk menarik pinggang Shinhye hingga mendekat padanya. "Jangan pedulikan pria lain di depanku atau pun membicarakannya" kata Geunsuk tajam.
"Kau merencanakan sesuatu padanya?" tanya Shinhye.
"Apa kau tidak dengar apa yang baru saja kuucapkan?" Geunsuk balik bertanya.
Geunsuk mengendurkan pelukannya. "Masa lalumu itu,, lupakan!!" perintah Geunsuk dengan wajah serius.
Saat tengah berbicara serius dengan Shinhye itu tiba-tiba saja pandangan Geunsuk terpanah pada sosok yang di kenalnya, Shin Young Ha. Gadis itu jadi pelayan di sana. Shinhye pun ikut menoleh pada arah pandang Geunsuk.
"Young Ha,, apa yang kau lakukan disini?" tanya Geunsuk.
"Bekerja" jawab gadis itu.
"Apa ibuku yang menyuruhmu jadi pelayan disini?" tanya Geunsuk.
Gadis itu hanya mengangguk.
"Bukankah dia memang pelayan di perusahaanmu? Lalu kenapa kau harus terkejut seperti itu melihatnya disini sebagai pelayan. Di perusahaan atau pun hotel toh sama saja,, pelayan Cri-J Grup" ketus Shinhye.
"Ikut aku" Geunsuk menarik tangan Young Ha dan mengabaikan Shinhye begitu saja. Shinhye menatap mereka kesal.
Jang Geunsuk membawa Young Ha ke salah satu ruangan.
"Kenapa kau harus datang kemari?" tanya Geunsuk kesal.
"Sudah saya katakan,, saya sedang bekerja. Saya harus kembali ke sana" kata Young Ha hendak berjalan keluar.
"Siapa yang mengijinkanmu pergi?!" Geunsuk menahan tangan Young Ha.
"Direktur.."
"Jangan kembali kesana,, aku sangat mengenal ibuku. Dia pasti hanya akan mempermalukanmu" kata Geunsuk.
Shin Young Ha menangis tertunduk.
Jang Geunsuk mengantarkan gadis itu pulang. Mereka masih berada di dalam mobil. Masih saling berdiam diri.
Geunsuk melirik Young Ha yang masih tertunduk sedih.
"Maaf,, aku menimbulkan masalah untukmu" ucap Geunsuk.
Terdengar isak tangis dari gadis itu. Geunsuk pun menariknya dalam pelukannya dan mencoba menenangkan gadis itu.
Setelah mengantarkan Young Ha, Geunsuk kembali ke hotel tempat acara itu berlangsung. Saat pintu lift terbuka, Park Shinhye. Shinhye mengabaikan Geunsuk seolah tak melihat pria itu dan masuk kedalam lift. Geunsuk lalu ikut masuk kembali ke lift.
"Kau mau kemana?" tanya Geunsuk.
Shinhye hanya diam tak menjawab.
"Kau marah padaku?" tanya Geunsuk lagi tapi gadis itu masih saja diam.
"Park Shinhye,, aku sedang bicara denganmu!!" kesal Geunsuk dengan suara tinggi memegang lengan Shinhye.
Lift sampai ke lantai dasar dan pintu lift itu terbuka. Shinhye menyentakkan tangan Geunsuk kemudian keluar. Geunsuk pun segera menyusulnya.
"Kenapa kau tidak bicara apa pun?" tanya Geunsuk menahan Shinhye.
Mereka terdiam karena sosok Kim Jaehyuk muncul disana.
"Apa ada masalah?" tanya Jaehyuk.
"Bukan urusanmu" ketus Geunsuk.
Tiba-tiba saja Reporter Kim muncul disana.
"Sepertinya ada yang terjadi disini" katanya sambil terkekeh.
Ketiga orang itu langsung memasang wajah kesal.
"Direktur Jang, Sutradara Park dan Aktor, Kim Jaehyuk.. Sebenarnya sudah lama ada sebuah pertanyaan yang terus menempel di benakku. Ada hubungan apa antara Sutradara Park dan Kim Jaehyuk?" tanya Reporter Kim menyelidik.
"Apa maksudmu, aku sama sekali tak mengerti" sanggah Shinhye.
"Kau pasti mengerti maksud pertanyaanku" sahutnya tersenyum simpul.
"Sepertinya sudah ada kesalahpahaman disini,, maaf tapi kami harus pergi. Kami punya acara sendiri berdua" cetus Geunsuk merangkul mesra Shinhye dan membawanya pergi. Shinhye hanya diam tak membantah.
Kim Jaehyuk dan Reporter Kim menatap kepergian mereka.
"Aku pasti akan temukan itu" ucap Reporter Kim pada Jaehyuk.
"Sebaiknya simpan rasa penasaranmu itu" sahut Jaehyuk datar.
Jang Geunsuk membawa Shinhye pergi dengan mobilnya.
"Berhenti" Shinhye tiba-tiba minta Geunsuk menghentikan mobilnya.
"Kita sedang di tengah jalan" jawab Geunsuk.
"Aku bilang berhenti!! Kalau tidak aku akan lompat" ancam Shinhye.
Geunsuk langsung mengunci otomatis mobilnya.
"Kau tidak akan bisa keluar dari mobil ini sebelum aku ijinkan" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan.
Park Shinhye mendengus kesal.
"Kau marah karena aku pergi bersama Young Ha? Kau cemburu padanya?" tanya Geunsuk sedikit melirik Shinhye.
"Sepertinya ibumu dan ibuku tidak jauh berbeda" ucap Shinhye.
"Apa kau masih menyukai Kim Jaehyuk?" tanya Geunsuk.
Shinhye tak menjawab,, dia hanya menatap jauh ke depan.
***
Park Shinhye mendapat pekerjaan baru lagi. Kali ini dia akan menyutradarai film dan ternyata aktor utamanya adalah Kim Jaehyuk.
"Kau yang memintaku bergabung dalam film ini?" tanya Jaehyuk.
"Percaya diri sekali kau,," sahut Shinhye terkekeh.
"Lalu?"
"Tidak ada hubungannya denganku,, bukankah Oppa menjalani casting untuk peran ini?" tanya Shinhye. "Kita bersikap profesional saja" lanjut Shinhye.
Produser Lee tampak tertunduk takut di ruangannya,, Presdir Lee tengah berada disana. Wanita setengah baya itu tampak sangat marah.
"Noona,, tidak ada konspirasi disini. Percayalah" ucap Produser Lee.
"Lalu kenapa Kim Jaehyuk?" tanya Presdir Lee dengan mata melotot tapi tetap tenang. Intimidasi sungguh terasa di ruangan itu.
Park Shinhye masuk ke dalam ruangan itu.
"Shinhye,, bagus kau sudah datang. Katakan pada ibumu apa yang sebenarnya terjadi" titah Produser Lee.
"Sebenarnya apa yang ibu lakukan disini?" tanya Shinhye.
"Kalian berkomplot dibelakangku kan?" tuding Presdir Lee.
"Apa maksud ibu? Aku sungguh tidak mengerti" ucap Shinhye.
"Kau pikir aku tidak tau Kim Jaehyuk akan bermain di film mu" ucap Presdir Lee tajam.
"Lalu apa masalahnya? Dia seorang aktor dan aku sutradara" sahut Shinhye tetap bersikap tenang.
Tiba-tiba Presdir Lee membanting vas bunga yang ada di meja itu kelantai membuat Produser Lee terkejut sedangkan Shinhye tetap tenang.
"Apa kau sengaja ingin mengulang kisah cintamu yang dulu bersamanya? Ingat Shinhye,, kau sudah bertunangan dengan Jang Geunsuk dan aku tidak ingin Kim Jaehyuk menjadi duri dalam daging. Apa kau ingin aku menyingkirkannya lagi?" tanya Presdir Lee bernada ancaman.
"Bisakah,, ibu tidak lagi campuri urusanku?" tanya Shinhye terbata.
"Jika kau bisa hapus darahku yang mengalir dalam tubuhmu maka aku akan berhenti mencampuri urusanmu tapi jika kau tidak bisa,, jangan harap aku akan melepaskanmu begitu saja" jawab Presdir Lee tajam.
"Noona" tegur Produser Lee.
"Tutup mulutmu!! Aku membuatmu menjadi seorang Produser dan terus bekerja sama dengan putriku agar kau bisa mengontrolnya tapi kau malah mengkhianatiku.. Kau biarkan benalu itu mendekat" tuding Presdir Lee pada adiknya itu.
"Kenapa ibu terus saja merasa Kim Jaehyuk sebagai ancaman? Kami sudah turuti keinginan ibu untuk berpisah,, aku pun juga menuruti keinginan ibu untuk bertunangan dengan Jang Geunsuk. Aku selalu menuruti keinginan ibu" ucap Shinhye menangis.
"Dan kau juga membuatku kecewa dengan jatuh cinta pada pria seperti Kim Jaehyuk" balas Nyonya Park.
"Apa yang salah dengannya?" tanya Shinhye.
"Salahnya karena tidak sederajat dengan kita" jawab Nyonya Park.
Shinhye sungguh mengerti maksud ucapan ibunya itu. Nyonya Park memang tidak pernah menyukai orang-orang dari kalangan biasa meski pun kini orang itu telah sukses. Kasta sangat penting baginya. Dan kasta rendah hanya sampah dimatanya.
Kasta seseorang tidak akan pernah berubah meski pun sudah lahir kembali. Itulah yang diyakininya.
Kim Jaehyuk kini telah menjadi aktor terkenal dan bergelimpangan harta tapi bagi Presdir Lee tak ada yang berubah. Pria itu tetap lahir dari keluarga biasa dan sewaktu-waktu takdir bisa mengembalikannya ke tempat semula. Berbeda dengan Chebol. Rezim mungkin bisa berganti tapi Chebol tetaplah Chebol.
"Aku akan berbicara dengan keluarga Jang untuk mempercepat pernikahan kalian" ucap Nyonya Park.
"Bu,, ini hidupku. Aku yang akan menjalaninya dan aku belum siap untuk menikah" bantah Shinhye.
"Usiamu sudah cukup pantas untuk menikah" Nyonya Park mengambil tasnya dan memakai kaca mata hitamnya lalu pergi dari tempat itu.
Shinhye hendak menyusul ibunya tapi Produser Lee segera menahannya.
"Apa kau ingin di telannya?" tanya Produser Lee.
Shinhye hanya bisa tertunduk sedih.
"Apa sebaiknya kita cari aktor lain saja?" pikir Produser Lee.
"Tidak paman,, Kim Jaehyuk harus tetap memerankannya" tegas Shinhye.
"Tapi ibumu tidak suka,, Shinhye,, bagaimana pun dana yang digunakan untuk film ini berasal darinya" kata Produser Lee.
"Karena itu paman jangan hanya mengandalkan ibuku saja" protes Shinhye. "Aku akan urus masalah ini" lanjut Shinhye.
Park Shinhye berada di ruang kerja Geunsuk. Geunsuk memandangi gadis itu lekat-lekat.
"Sudah 30 menit kau disini tapi kau hanya diam. Apa kau datang hanya untuk memandangi wajahku?" tanya Geunsuk penuh percaya diri.
"Aku,, ingin minta bantuan padamu" ucap Shinhye.
Geunsuk mengerutkan keningnya.. Tidak biasanya gadis ini meminta bantuan padanya.
"Bantuan apa?" tanya Geunsuk.
"Tolong kau menjadi sponsor film baru yang akan kusutradarai" jawab Shinhye.
"Bukankah Produser Lee yang biasanya mendanai semua pembiayaan?" tanya Geunsuk heran.
"Sebenarnya uang yang di pakai pamanku semuanya milik ibuku,, dia hanya menyandang nama Produser dengan ibuku di belakangnya. Tapi kali ini ibuku membatalkan seluruh dana. Syuting sudah berjalan setengahnya,, aku tidak mungkin membatalkan film ini. Hanya kau yang bisa kumintai tolong sekarang" kata Shinhye.
Jang Geunsuk menatap curiga. "Pasti ada alasannya sampai ibumu membatalkan dana untuk film itu, kenapa?" tanya Geunsuk menyelidik.
"Bisakah kau tidak bertanya" kata Shinhye malas.
"Aku harus tau alasannya dengan jelas" tegas Geunsuk.
"Kim Jaehyuk adalah pemeran utama dalam film ini" kata Shinhye.
Jang Geunsuk terdiam mendengar nama itu di sebut.
"Kenapa kau pikir aku mau menolongmu? Menolong karier sainganku itu" kata Geunsuk serius.
"Geunsuk,, tolong kita bersikap profesional saja" pinta Shinhye.
"Sepertinya pria itu masih sangat berarti untukmu sampai kau sangat berusaha seperti ini,, lagi pula kenapa kau harus berkerja sama dengan pria itu? Apa tidak ada aktor lain selain dia?" tanya Geunsuk terdengar kesal.
Shinhye hanya diam menatapnya.
"Ibumu bertemu dengan ibuku dan dia ingin pernikahan kita di percepat. Aku akan menjadi sponsor film itu asalkan kau setuju pada usulan ibumu itu" tegas Geunsuk.
"Playboy sepertimu sungguh ingin menikah?" tanya Shinhye.
"Aku memang mengencani banyak wanita,, tapi aku perlu seorang wanita yang bisa kulihat setiap hari di rumah" sahut Geunsuk.
"Aku pasti akan menikah denganmu,, tapi tolong beri aku waktu untuk itu. Aku juga akan mempersiapkan diri" kata Shinhye.
"Baik,, aku beri kau waktu untuk mempersiapkan diri selama 6 bulan dan 6 bulan kemudian siap tidak siap kau sudah harus menjadi istriku" kata Geunsuk.
"6 bulan? Tapi itu terlalu cepat" ucap Shinhye.
"Tidak lebih cepat dari rencana ibumu yang ingin kita menikah minggu depan. Pilihlah denganmu" jawab Geunsuk tenang.
"Baiklah,, 6 bulan.. Dan kau selesaikan semua masalah ini" kata Shinhye akhirnya.
"Kau tenang saja,, kau selesaikan saja syuting itu" sahut Geunsuk.
"Terima kasih" ucap Shinhye.
"Tidak usah berterima kasih karena semua ini tidak gratis" ucap Geunsuk.
***
Park Shinhye kembali meneruskan syuting.
Jang Geunsuk datang ke lokasi syuting itu.
"Mau apa kau kemari?" tanya Shinhye.
"Tidak mungkin kubiarkan begitu saja kau bersama mantan kekasihmu itu" jawab Geunsuk enteng.
Shinhye memutar bola matanya.
"Cut!!" seru Shinhye.
Kim Jaehyuk berjalan mendekat untuk melihat hasil syuting. Dia pun berbincang-bincang dengan Shinhye mengenai syuting itu.
Geunsuk merasa risih melihatnya,, dia pun menghampiri mereka dan langsung menyelinap ditengah-tengah antara Shinhye dan Jaehyuk.
"Bukankah saatnya istirahat?" tanya Geunsuk dengan wajah polos.
Shinhye meliriknya kesal.
"Aku lapar,, ayo kita makan" Geunsuk langsung menarik tangan Shinhye pergi dari sana.
Park Shinhye hanya diam memandangi Geunsuk yang tampak lahap menyantap makanannya.
"Kenapa kau repot-repot datang ke lokasi syuting? Kau seperti pengangguran" cetus Shinhye.
"Kenapa memangnya? Apa kau merasa terganggu karena tidak bisa berduaan dengan Kim Jaehyuk?" sindir Geunsuk.
"Lanjutkan saja makanmu" kata Shinhye.
Park Shinhye baru saja pulang ke rumahnya,,
"Kau memperalat Jang Geunsuk,, bukankah tunanganmu itu berguna juga untukmu" sindri Presdri Lee sambil menyeduh tehnya dengan tenang.
"Ibu jangan usik Kim Jaehyuk lagi" kata Shinhye bernada peringatan.
"Kau terlalu peduli pada pria yang sudah mencampakanmu" ucap Ibunya.
"Dia melakukan itu karena desakan ibu,, dia juga sangat menderita. Jadi kumohon jangan mengganggunya lagi" pinta Shinhye.
"Selama dia tidak menjadi benalu,, aku akan anggap dia tak ada" sahut Nyonya Park.
Shin Young Ha tertunduk menahan tangis saat Presdir Cha melemparinya dengan amplop.
"Ambil uang itu dan jauhi putraku" tegas Nyonya Jang.
"Presdir.."
"Aku tidak ingin lagi melihat kau berada di dekat putraku dan aku tidak ingin melihatmu masih menginjakkan kaki di perusahaan ini. Menghilanglah dari hadapanku selagi aku masih bicara baik-baik,, jangan buat aku melakukan sesuatu yang bahkan kau tak bisa bayangkan" kata Nyonya Jang tajam.
Sudah beberapa hari ini Geunsuk tak melihat Shin Young Ha di kantor. Geunsuk mencari gadis itu ke ruang tempat para pelayan.
"Apa kalian lihat Shin Young Ha?" tanya Geunsuk.
"Dia sudah tidak bekerja disini lagi Direktur" jawab mereka.
Jang Geunsuk segera pergi ke ruang Presdir,, dia langsung menyelonong masuk. Saat itu Presdir Cha sedang membahas beberapa laporan hasil kerja bersama beberapa staf.
"Kalian keluarlah dulu" titah Nyonya Jang.
"Baik Presdir"
"Apa lagi yang ibu lakukan pada Shin Young Ha?" tanya Geunsuk setelah para staf itu pergi.
"Maksudmu gadis pelayan itu?"
"Shin Young Ha itu namanya" tegas Geunsuk.
"Aku tidak perlu tau nama gadis itu" sahut Presdir Cha. "Kau sudah mencoreng wajahmu sendiri dengan mencari gadis itu keruang pelayan!! Kau pikir aku akan biarkan sampah busuk itu terus menyebarkan baunya?" sinis Nyonya Jang.
"Ibu tidak bisa seenaknya pecat dia. Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Dia tidak salah apa-apa,, aku lah yang mendekatinya" terang Geunsuk.
"Salahmu berbuat seperti itu" tuding Ibunya.
"Karena hanya dia satu-satunya orang yang bisa membuatku nyaman" tegas Geunsuk.
"Nyamankan dirimu pada Park Shinhye,, bukan gadis lain" tekan Nyonya Jang.
"BU..."
"Keluar,, pekerjaanku masih banyak dari pada sekedar membahas sampah busuk itu" usir Nyonya Jang.
Jang Geunsuk pun keluar dari ruangan ibunya itu. Dia pergi ke tempat tinggal Young Ha. Gadis itu tengah menjemur pakaian. Saat melihat Geunsuk, dia segera ingin melarikan diri masuk ke dalam rumah tapi Geunsuk langsung mencegahnya.
"Kenapa kau lari?" tanya Geunsuk.
"Tolong jangan temui saya lagi. Ini sungguh melelahkan" ucapnya.
"Young Ha,, aku tidak bisa jika tidak bertemu denganmu" kata Geunsuk.
"Direktur,, saya tidak ingin mempunya masalah lagi dengan Presdir" jelas Young Ha.
"Aku akan melindungimu dari ibuku" tegas Geunsuk. "Tetaplah disampingku" pintanya lembut memeluk gadis itu.
Park Shinhye tengah fokus pada layar kameranya,, ini adalah scene terakhir film. Dan di akhir adalah adegan ciuman antara Kim Jaehyuk dan lawan mainnya.
Semua bertepuk tangan ketika Shinhye menyerukan kata 'CUT' itu akhirnya kerja mereka telah sampai pada akhir.
Shinhye langsung bangkit meninggalkan tempat itu.
Park Shinhye berdiri seorang diri di beranda,, menikmati angin menerpa wajahnya.
"Terima kasih banyak" ucap Kim Jaehyuk yang sudah berdiri di samping Shinhye.
Shinhye meliriknya sekilas.
"3 tahun tidak pernah sedetik pun aku hidup tanpa rasa bersalah terhadapmu. Aku sungguh merasa bersalah karena sudah meninggalkanmu. Tapi percayalah,, aku pergi bukan karena aku tak mencintaimu. Kau adalah satu-satunya gadis yang bisa menyentuh hatiku" ucap Kim Jaehyuk penuh sesal.
Park Shinhye hanya tertunduk sedih.
"Apa tau aku tidak seharunya menanyakan hal ini dan aku tak pantas bertanya,, tapi aku sungguh ingin tau.. Apa.. Kau masih mencintaiku?" tanya Jaehyuk.
Shinhye menghela napas sejenak. "Seandainya Oppa tidak pernah pergi meninggalkanku,, andai saja Oppa memperjuangkan hubungan kita,, Andai saja Oppa terus menggenggam tanganku apa pun yang terjadi,, andai saja.. Aku pasti akan terus mencintaimu dan aku rela melepaskan segalanya asalkan aku tetap bersamamu. Tapi Oppa mencampakkanku,, kau terlalu takut pada Ibuku.. Oppa lebih mencintai kariermu dari pada aku,, fakta kau lebih memilih untuk mendapat biaya sekolah ke luar negri dari pada mempertahankanku itu sungguh menyakitkan" ucap Shinhye tanpa sadar meneteskan air mata.
"Aku terlalu takut untuk melawan Jewel Grup. Aku terlalu takut untuk hancur dan aku lebih takut lagi melihatmu hancur bersamaku" sahut Jaehyuk.
Jang Geunsuk ternyata mendengar percakapan mereka,, dia datang untuk menjemput gadis itu dan tanpa sengaja melihat Shinhye yang tampaknya tengah berbicara serius dengan Jaehyuk.
"Aku mendengar berita pertunanganmu dan Jang Geunsuk setahun setelah aku pergi. Dia pria yang sesuai harapan keluargamu karena latar belakang keluarga kalian yang tak jauh beda. Tapi aku banyak mendengar rumor tentang Geunsuk yang seorang playboy. Aku tidak ingin dia menyakitimu" ucap Jaehyuk.
"Tidak perlu repot-repot memikirkanku. Disakiti oleh pria,, bukan hal baru untukku hanya cara kalian saja yang berbeda" cetus Shinhye.
"Kuharap kau bisa hidup bahagia" ucap Jaehyuk tulus.
Kim Jaehyuk mengecup kening Shinhye lembut lalu tersenyum pada gadis itu dan kemudian pergi.
Shinhye berjongkok terdiam,, gadis itu memegang keningnya yang tadi di kecup Jaehyuk, dia menangis dalam diam.
Tiba-tiba Geunsuk memakaikan jaketnya pada Shinhye.
"Kenapa kau suka sekali di tempat dingin seperti ini" kata Geunsuk tanpa melihat wajah Shinhye.
"Kapan aku datang?" tanya Shinhye tercengang melihat Geunsuk.
"Ayo kita pergi dari sini" ajak Geunsuk tanpa menjawab pertanyaan Shinhye.
Selama perjalanan Geunsuk sama sekali tak bicara apa pun. Dia terus berdiam diri,, Shinhye beberapa kali meliriknya.
***
Park Yoo Jung tengah berada di sebuah makam. Dia memandang makam itu penuh duka. Shin Yang nama yang tertera pada makan. Pria paruh baya itu larut dalam pikirannya sendiri.
Tak lama kemudian pria itu berjalan pergi.
Shin Young Ha datang kemakam itu,, dilihatnya sebuah karangan bunga yang indah ada di atas makam itu. Dia pun melihat kesekeliling. Tampaklah olehnya pria itu, Park Yoo Jung.
Shin Young Ha segera berlari mengejar pria itu.
"Permisi Tuan" ucap Young Ha saat pria itu baru saja hendak membuka pintu mobil.
Pria itu menoleh padanya.
"Apa tuan mengenal Shin Yang?" tanya Young Ha.
"Kau...???"
"Apa anda pria itu? Ayahku?" tanya Shin Young Ha dengan mata berkaca-kaca.
To Be Continued.....................
Chapter 3# Chapter 5#
No comments:
Post a Comment