SEPENGGAL CERITA TENTANG SI TUBUH RENTA
Ku terbangun dari tidurku
Tersadar dari mimpi-mimpi indah yang menghiasi malam
panjangku
Tersadar.....
Membuka mata... dan kembali menatap realita.
Terenyuh....
Saat melihat si tubuh renta memanggul keranjang
Berisi mainan yang sudah usang ditengah teriknya sang mentari.
Duduk dipinggiran jalan
Sambil menanti para
malaikat-malaikat dunia
Yang mungkin tertarik pada mainan usangnya.
Sesekali si tubuh renta menghela peluh dipelipisnya
Berusaha dengan sabar menanti kedatangan seorang
berhati mulia
Yang dikirimkan sang penguasa kehidupan.
Meski terkadang tak ada satupun yang menyentuh
mainan usang itu,
Namun si tubuh renta tetap menyunggingkan senyum di
wajah keriputnya.
Dengan cara seperti itu....
Si tubuh renta memberikan
sebuah isyarat bahwa
Saat kau sudah menjadi renta,
Kau tak lantas
menjadikan tanganmu terus berada dibawah.
Sesekali tataplah dunia dan nyatakan dengan tegas,
Inilah peluhku sebagai bukti perjuanganku,
Aku tak ingin menghinakan diriku
dihadapan mereka
Dengan menjadikan tanganku berada dibawah dan meminta belas
kasihan mereka.
Karena cukuplah Allah bagiku
Ia menetapkan rizki
bagiku, dan Ia menyukai sesuatu yang ku dapatkan dengan kerja kerasku
Meski
peluh di wajahku terus bercucuran
Namun dari sanalah aku mendapatkan kasih
sayang dan keberkahan atas rizkiku.
GADIS LUGUKU
Kau gadis lugu
Kesopananmu menghangatkan setiap sudut relung
hati
Senyummu penyejuk dikala terik
Suaramu penghibur di saat gundah
Kau gadis lugu
Tatapanmu setajam mata sang elang
bibirmu merona bagai bunga mawar
Dan tubuhmu bagaikan pedang yang siap mengoyak
hati
Kau gadis lugu
Mempesonaku setiap kali bertemu
Menumbuhkan harapan dalam imajinasiku
Kau gadis lugu
Siapkah engkau untuk ku rayu
Siapkah engkau untukku rindu
Kau gadis lugu
Gadis tercantik dalam hatiku
Gadis solehah dambaanku
Gadis solehah calon istriku
Kau gadis lugu
Bersiaplah menjadi bidadariku
Bersiaplah menjadi ibu dari anak-anakku
Kau gadis lugu
Ku tunggu kau di pelaminanku
Ku tunggu kau di baiti syurgaku
Yogyakarta, 19 November 2015
MEREKA
MENYAYANGIMU…
Bumi
takkan pernah menyakitimu
Bumi
takkan pernah membuatmu menangis
Bumi
takkan pernah rela melihatmu menderita
Saat kau
lelah, langit selalu bersamamu
Saat kau
menangis langit menurunkan hujannya untukmu
Saat kau
marah langit menyembulkan warna meganya di upuk barat sana
Saat kau
ingin teriak langit memberimu pelangi yang begitu indah
Kamu itu
istimewa
Kamu itu
sungguh berbeda
Karena
semua menyayangimu
Semua
mencintaimu dan tak ingin melihatmu terluka
Saat kau
sendiri, tengadahkan kepalamu ke langit,
Lihatlah betapa birunya langit dengan
hiasan awan-awan cantik disekelilingnya.
Saat
semua menjauhimu
Lihatlah langit di malam gelapmu
Bulan dan bintang malah
tersenyum bahagia menemanimu…
Merekalah
teman sejati
Merekalah
teman terbaik
Dan
kitalah teman terindah
Dariku
untukmu Dan hanya teruntuk dirimu
16 Oktober 2013
By: E.F
No comments:
Post a Comment