Malam ini sangat
membosankan untukku, suasana yang sepi tanpa ada aktivitas sedikitpun. Aku
sibuk dengan aplikasi chating di laptop, bertukar pesan dengan stranger yang
ada di sana.
“Aku
mau ke XXI, mau ikut?” ‘mustiii’ nama akun yang sedang
chating bersamaku saat ini. Dari photo profilnya sih kelihatanya dia bule.
“Sekarang?”
aku membalas pesannya tanpa ada ekspresi sedikitpun sambil berbaring-baring
malas di tempat tidurku.
“Ya,
kamu mau?”
Sejenak aku berpikir, hmmm….. pergi atau
tidak? Ya hari ini membosankan, hanya bermalas-malasan di kamar kos tanpa ada
kegiatan yang dilakukan.
“
Boleh,” aku putuskan untuk pergi menemuinya.
“
Ok… kita bertemu di XXI, 5 menit lagi aku sampai”
Aku mematikan laptopkku dan segera
mencari-cari baju yang bisa aku pakai malam ini.
OMG!!!! kamarku berantakan, isi lemari
semuanya enggak karuan. Baju apa yang bisa aku pakai tanpa harus aku setrika
terlebih dahulu???
Aku melirik ke arah baju yang tergantung
di bagian sudut lemari, ini bisa….
Ok, urusan baju sudah selesai sekarang
tinggal memoles sedikit dibagian wajah.
Yakin sedikit????????????
Mungkin beberapa polesan dibagian alis,
kelopak mata bagian atas & bawah, terakhir di bibir. Ya…. Aku siap.
Sambil tersenyum di cermin beberapa saat,
lalu aku meraih tasku dan bergegas keluar dari kamar.
Sesampainya
di XXI tidak sulit untukku bertemu dengannya. Dia memang sesuai dengan photo
yang ada di profilnya.
‘Bule’ kulit putih, kira-kira tinggi badannya 178cm,
rambut berwarna pirang dengan wajah yang sedikit di tumbuhi rambut-rambut tipis
di bagian rahangnya.
Kami saling berjabat tangan.
“Hello, how are you” dia tersenyum ramah
kepadaku.
“Hey, I’m fine” aku membalas senyumannya
dengan tersipu-sipu.
Cakeppp… rasanya dag dig dug nih
jantung, aku harus bisa menahan sikap biar enggak malu-maluin di depanya.
“Aku sudah beli tiket untuk kamu” dia
memberikanku selembar kertas kecil, ya ini tiket bioskop bukan struk belanja
supermarket walaupun ukurannya hampir sama tapi aku bisa membedakan pastinya.
“Terimakasih” aku melirik ke arah
matanya…
OMG enggak tahan, kenapa kamu harus
cakep begini??
Filemnya akan dimulai 30 menit lagi,
jadi aku dan dia duduk di ruang tunggu teater.
“Kamu bisa bahasa Indonesia?” aku membuka pembicaraanku
“Kamu bisa bahasa Indonesia?” aku membuka pembicaraanku
“Ya, aku bisa.. aku datang kesini untuk
belajar bahasa Indonesia” seperti kebanyakan bule-bule lain meskipun lancar
tapi tetap saja ada eksen kaku dari cara berbicaranya.
“Aku sudah satu bulan belajar bahasa
Indonesia, sedikit sulit tapi aku harus bisa” terlihat jelas senyuman di
wajahnya. Senyumannya itu loh, hmmmmm enggak kuat….
Dia dari Turki, pekerjaannya disana
sebagai tourguide.
Kerja sebagai tourguide sepertinya asik ya, bisa pergi
kemana-mana dan bertemu dengan banyak orang-orang dari seluruh belahan dunia.
Dari China, Eropa, Jepang, Thailand, Amerika, Australia, Canada, Indonesia…
Eitsssssss… Indonesia??
Ngapain????, tiap hari juga ketemu orang
Indonesia, aku kan orang Indonesia.
Mama dari Sumatra barat, almarhum papa
dari Sumatra selatan dan sekarang aku berada di Yogyakarta.
Oke aku hapus Indonesianya, Hahahahaha
Sepintas aku berpikir, apa aku ganti aja
cita-cita pekerjaanku nanti menjadi tourguide???
Sepertinya asik juga.
No comments:
Post a Comment