Search This Blog

Saturday 3 September 2016

Januari 2015 1#

6 januari 2015 seharusnya aku masih  berada dikamarku sambil ngerumpi bareng Nisa dan Diah. Membicarakan hal-hal yang enggak jelas sambil tertawa dengan volume seperti satu RT padahal hanya bertiga di dalam kamar. Tapi kenyataannya aku sedang berada di MD jalan malioboro. Aku duduk
berhadapan dengan seorang laki-laki bertubuh kurus, rambut yang lurus dan warna kulit kuning langsat. Diatas meja ada satu cheese burger, kentang goreng medium dan dua cola float. Aku bukan sedang terjebak dalam situasi prospek MLM tapi tepatnya sedang bertemu dengan mantanku.
Ya…. Mantanku namanya Frankelin, dulu aku memberikan panggilan ‘mijon’ untuknya
Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, hari ini pertama kalinya aku bertemu kembali setelah satu tahun aku putus.
Sejak beberapa bulan yang lalu dia menghubungiku tepatnya di awal bulan oktober, dia mengirim pesan singkat disalah satu akun chatingku. Dia selalu mengajakku untuk bertemu dengan alasan ‘Aku kangen kamu’ tapi aku hanya selalu menanggapi dingin pesan singkatnya tersebut.
Hal itu kulakukan karena aku tidak ingin mengalami kembali rasa sakit yang pernah aku alami. Saat putus dia mengatakan ‘Kamu terlalu posesif, aku enggak bisa diperlakukan seperti itu. Aku mau kita putus’
Hal itu terjadi setelah aku menegur perempuan yang sedang dekat dengannya di facebook, perempuan tersebut beralasan bahwa dia dekat hanya menganggap mantanku seperti orangtuanya sendiri, dia memanggil dengan panggilan ‘Dady’.
Are you sure??? Mana ada yang namanya orang tua angkat dengan selisih jarak umur 3 tahun.  Kamu gila?????
Enggak ada yang namanya antara perempuan dan laki-laki bisa berteman dekat banget tanpa ada rasa sedikitpun, hanya menganggap teman. Menurutku itu “MUSTAHIL” bisa terjadi. Saat ini menganggap orang tua sendiri besok-besok mungkin dianggap pacarnya sendiri.
Hellooooo??? Are you crazy????
Aku benar-benar syok mendengarkan keputusan yang diambilnya tersebut. selama tujuh hari aku enggak makan nasi hanya minum air putih saja walaupun terkadang saat kakakku membawakan cemilan tetap bisa aku habisin dan setiap soreh mbak-mbak yang jualan sate lewat didepan kos selalu aku panggil tapi tetap saja aku enggak sanggup nelan yang namanya nasi, alhasil berat badanku turun 5kg memang saat itu aku ingin menurunkan berat badan karena terlalu banyak makan dan yang paling disayangkan yaitu speaker laptopku suaraya pecah karena aku memutar satu album lagu andra and the backbone dengan volume full ‘SAKIT HATIKU’.
“Gimana kuliahmu” dia membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Aku memandang kearah matanya “baik, aku lagi menyusun proposal tesis” kuambil kentang goreng yang ada di atas meja “mau?” aku menggeser kentang goreng tersebut kearahnya.
“Iya, nanti” jawabnya santai.
“Kamu sendiri gimana? Sudah sidang?” tanyaku sambil terus menghabiskan kentang yang ada di tanganku.
“Belum, ini masih bimbingan bab 4 sama bab 5” dia meraih cheese burger yang ada di atas meja “Eh, kampusku sudah negeri loh sekarang”
“Masa iya? Sejak kapan?” aku mengambil cola floatku dari atas meja lalu meminumnya dengan perlahan dengan menggunakan sedotan.
“Ya baru-baru ini, sejak beberapa bulan yang lalu. Ini aku sengaja menunda sidang biar nanti wisuda statusnya kampus negeri” dia berbicara dengan logatnya yang khas yang enggak pernah bisa aku lupain.
Spontan aku menjawab dengan nada bercanda “Wah.. selamat ya kakak”
“Iya, makasi ya kakak” candanya juga sambil sedikit tertawa “Aku kangen kamu”
Aku terdiam mendengar kalimat tersebut, berhenti meminum minumanku “Kenapa kangen” Kuletakkan minumanku diatas meja “Kamu aneh, seharusnya kamu kangen sama pacarmu bukan dengan perempuan lain”
“Kamukan pacarku” jawabnya singkat
“??? Kita sudah lama putus, kamu sendiri yang minta putus” jawabku jengkel
“Itu bukan putus, hanya perasaan kamu saja” jawabnya santai.
Aku semakin geram dengan perkataannya “Bukan sekedar perasaanku kok, aku masih ingat jelas kalimat yang kamu ucapin itu”
“Tapi bisa kan kita mengulang kembali saat-saat itu??”  dia memandang ke arahku dengan raut wajah yang serius.
“Itu masalalu enggak akan pernah bisa terjadi dua kali” aku mengambil kembali minumanku dan meminumnya sedikit.
“Apa yang kamu harapkan dari hubungan yang sama, pada akhirnya putus juga”  kuletakkan kembali minumanku diatas meja
“Aku mengharapkan yang terbaik” jawabnya santai sambil perlahan menyenderkan tubuhnya ke kursi.
“Aku enggak bisa” jawabku tegas “Kita sudah lama putus, move on dari kamu itu susah tau”
“Itu karena hati kamu yang keras, sulit untuk memaafkan”
“Keras bagaimana?? Aku sudah lama maafin kamu tapi ini sudah menjadi prinsip aku” aku sedikit menaikkan nada suaraku.
“Mana ada prinsip yang seperti itu! Itu prinsip orang yang egois!!” diapun juga menaikkan nada bicaranya “Kamu maunya nuntut aku lebih!!”
“Nuntut bagaimana?? Aku enggak pernah menuntut apa-apa dari kamu” jawabku semakin jengkel.

“Baguslah kalau begitu” gumamnya sambil kembali menikmati cheese burgernya.

Previous or Next
//go.ad2up.com/afu.php?id=526792

No comments:

Post a Comment

Simple theme. Theme images by merrymoonmary. Powered by Blogger.

Popular Posts