Search This Blog

Monday 5 September 2016

Puisi 2

SEPENGGAL CERITA TENTANG SI TUBUH RENTA



Ku terbangun dari tidurku
Tersadar dari mimpi-mimpi indah yang menghiasi malam panjangku
Tersadar.....
Membuka mata... dan kembali menatap realita.
Terenyuh....
Saat melihat si tubuh renta memanggul keranjang 
Berisi mainan yang sudah usang ditengah teriknya sang mentari.

Duduk dipinggiran jalan 
Sambil menanti para malaikat-malaikat dunia 
Yang mungkin tertarik pada mainan usangnya.
Sesekali si tubuh renta menghela peluh dipelipisnya
Berusaha dengan sabar menanti kedatangan seorang berhati mulia
Yang dikirimkan sang penguasa kehidupan.

Meski terkadang tak ada satupun yang menyentuh mainan usang itu,
Namun si tubuh renta tetap menyunggingkan senyum di wajah keriputnya.
Dengan cara seperti itu....
Si tubuh renta memberikan sebuah isyarat bahwa
Saat kau sudah menjadi renta,
Kau tak lantas menjadikan tanganmu terus berada dibawah.

Sesekali tataplah dunia dan nyatakan dengan tegas,
Inilah peluhku sebagai bukti perjuanganku, 
Aku tak ingin menghinakan diriku dihadapan mereka 
Dengan menjadikan tanganku berada dibawah dan meminta belas kasihan mereka.
Karena cukuplah Allah bagiku
Ia menetapkan rizki bagiku, dan Ia menyukai sesuatu yang ku dapatkan dengan kerja kerasku
Meski peluh di wajahku terus bercucuran
Namun dari sanalah aku mendapatkan kasih sayang dan keberkahan atas rizkiku.


GADIS LUGUKU

Kau gadis lugu
Kesopananmu menghangatkan setiap sudut relung hati
Senyummu penyejuk dikala terik
Suaramu penghibur di saat gundah

Kau gadis lugu
Tatapanmu setajam mata sang elang
bibirmu merona bagai bunga mawar
Dan tubuhmu bagaikan pedang yang siap mengoyak hati

Kau gadis lugu
Mempesonaku setiap kali bertemu
Menumbuhkan harapan dalam imajinasiku

Kau gadis lugu
Siapkah engkau untuk ku rayu
Siapkah engkau untukku rindu

Kau gadis lugu
Gadis tercantik dalam hatiku
Gadis solehah dambaanku
Gadis solehah calon istriku

Kau gadis lugu
Bersiaplah menjadi bidadariku
Bersiaplah menjadi ibu dari anak-anakku

Kau gadis lugu
Ku tunggu kau di pelaminanku
Ku tunggu kau di baiti syurgaku


 Yogyakarta, 19 November 2015 


MEREKA MENYAYANGIMU…

Bumi takkan pernah menyakitimu
Bumi takkan pernah membuatmu menangis
Bumi takkan pernah rela melihatmu menderita

Saat kau lelah, langit selalu bersamamu
Saat kau menangis langit menurunkan hujannya untukmu
Saat kau marah langit menyembulkan warna meganya di upuk barat sana
Saat kau ingin teriak langit memberimu pelangi yang begitu indah

Kamu itu istimewa
Kamu itu sungguh berbeda
Karena semua menyayangimu
Semua mencintaimu dan tak ingin melihatmu terluka
Saat kau sendiri, tengadahkan kepalamu ke langit,
Lihatlah betapa birunya langit dengan hiasan awan-awan cantik disekelilingnya.

Saat semua menjauhimu
Lihatlah langit di malam gelapmu
Bulan dan bintang malah tersenyum bahagia menemanimu…

Merekalah teman sejati
Merekalah teman terbaik
Dan kitalah teman terindah
Dariku untukmu Dan hanya teruntuk dirimu

16 Oktober 2013
By: E.F



//go.ad2up.com/afu.php?id=526792

No comments:

Post a Comment

Simple theme. Theme images by merrymoonmary. Powered by Blogger.

Popular Posts